Diduga Motif Bripda Waldi Bunuh Erni Dosen Cantik Karena Sakit Hati

SULSEL PEMBURUNEWS - JAMBI - Bripda waldy, (22) tak seperti kawan-kawan seangkatanya yang memilih bidan sebagai target. Polisi muda ini malah membidik dosennya sekaligus Ketua Program Studi S1 Keperawatan Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio (IAKSS) Muaro Bungo Jambi.

Bersama Erni awalnya asyik-asyik saja. Dua tahun mereka merajut keintiman bersama. Hingga akhirnya, Erni tahu kalau Waldi tak hanya jalan dengannya, tapi juga punya perempuan lain. 

Erni memilih pergi dan menikmati kesendiriannya sampai akhirnya ia mulai dekat dengan lelaki lain. 

Mengetahui hal itu Waldi tak terima, ia berusaha untuk kembal dan melancarkan rayuan, tapi sebagai perempuan terpelajar Erni tak menggubris.

Menurut Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono, bahwa motif Bripda Waldi Aldiyat, Propam Polres Tebo, membunuh Erni Yuniati (37 tahun) dosen sekaligus Ketua Program Studi S1 Keperawatan Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio (IAKSS) Muaro Bungo.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan tersangka bahwa dia (Waldi) ini sering diberikan uang oleh korban (Erni)," kata Kapolres Bungo saat mengawali penjelasannya, Senin (3/11/2025).

"Diawali dengan cekcok, yaitu korban menjelek-jelekkan  tersangka. 'Kamu ini playboy, kamu ini punya pacar banyak. Aku ini gak naksir kamu, gak suka sama kamu kalau kamu itu bukan polisi. Hanya lantaran kamu polisi aja aku suka sama kamu''. Terus dibilang lagi, ''Ganteng juga enggak, malah justru kamu ini miskin, sering minta duit ke aku'," jelas kapolres Natalena menceritakan ucapan Erni ke Bripda Waldi.

Hal itu membuat  Waldi murka. Dengan membawa segala kemarahan di dada, Jumat malam, di penghujung Oktober, ia datangi rumah sang dosen.

Keduanya sempat keluar makan dan baru pulang jelang tengah malam. Usai kencan itu, hubungan pasangan ini malah makin buruk. Ada perselisihan hingga tragedi itupun terjadi.

Motif utama masih belum bisa disimpulkan karena pengakuan Waldi, ia terdesak masalah utang. Ia terus ditagih oleh Erni, dan itu membuatnya murka. Yang jelas, usai mencabut paksa nyawa Erni, Waldi pergi membawa Honza Jazz putih, sebuah sepeda motor honda PCX, sejumlah perhiasan dan Ponsel iPhone.

Mobil korban ditemukan polisi 300 meter dari rumah kontrakan Waldi di Tebo dan beberapa perhiasan milik korban. Sementara sepeda motor Honda PCX ditemukan berada di parkiran RSUD H.Hanafie Muaro Bungo.

Dari hasil pemeriksaan, polisi menemukan indikasi kekerasan seksual sebelum pembunuhan terjadi.

Kapolres Bungo  mengungkapkan bahwa Waldi memiliki pengetahuan teknis tentang cara menghindari deteksi.

“Pelaku berusaha mengelabui CCTV dengan memakai rambut palsu atau wig gondrong, agar tak dikenali warga sekitar,”ucap Kapolres Natalena. 

Kini, Bripda Waldi resmi ditahan di Mapolres Bungo Jambi dan terancam pasal berlapis: pembunuhan berencana dan kekerasan seksual. Ia juga akan menghadapi sidang kode etik yang hampir di pastikan akan berujung pemecatan tidak dengan hormat.

Sumber : Herald.id

#beritaviral #polisi #dosen #jambi

0 Komentar